Sabtu, 13 Juni 2009

askep ca mammae

 BAB 1
TINJAUAN TEORI
CA MAMMAE

A DEFINISI
Adalah suatu benjolan pada mammae /payudara pada perabaan dan nyeri. (buku besar askep RSU muntilan ,2003)
Ca mammae adalah salah satu kanker terbanyak di indonesia .biasanya kanker ini di temukan pada usia 40-49 tahun dan letak kuadran terbanyak di lateral atas.(kapita selekta jilid 2,2000)

B ETIOLOGI
Penyebab yang pasti belum di kemukan akan tetapi dapat di duga berasal dari zat-zat karsinogen. .(buku besar askep RSU muntilan ,2003)

Sampai saat ini etiologi belum dapt di ketahui ,namun secara pasti bahwa penyebab itu sangat mungkin adalah multifaktorial yang sangat mempengaruhi satu sama lain,antara lain:
1. Pegaruh hormon
ternyata pengaruh pengobatan hormon yang memberikan hasil pada kanker payudara lebih lanjut.
2. Virogen terbukti yang di lakukan pada kera,namun pada manusia belum terbukti.
3. Makanan terutama makanan yang banyak mengandung lemak ,tidak terbukti dapat memperbesar atau memperkecil karsinoma payudara.
4. Radiasi payudara ini sudah lama terbukti karena radiasi dapat menyebabkan mutagen.(presentasi kasus ca mammae umy,2005)
faktor resiko ca mamae:
1. Usia :makin tinggi usia makin tinggi faktor resiko.
2. Keluarga ibu,kuluarga kanduung khususnya premenapause.
3. Patologi :dislasia atau kelainan fibrokistik tertentu.faktor resiko jarang sebagai akibat faktor penyebab.

Kanker payudara sebagian besar mulai metastsis di daerah duktus ,setelah itu baru bermetastasis di daerah parenkim .15-40% ca payudara bersifat multi sentris.
Ca payudara dapat melalui 2 jalan yaitu:
1. Metastasisi melalui sistem vena akan menyebabkan terjadinya metastasis ke paru-paru dan organ lain.
2. Metastasisi melalui sistem limfe adalah kelenjar getah bening aksila
TANDA CA MAMMAE
a. Tanda dini.
أ‌- Benjolan tunggal tanpa nyeri yang agak keras dengan batas kurang jelas.
ب‌- Kelainan mamogram tanpa kelainan palpasi
b. Tanda lama
أ‌- Retraksi kulit atau retraksi areola
ب‌- Kelenjar aksila dapt di raba
ت‌- Pengecilan mamae atu pengkerutan
ث‌- Pembesaran mamae
ج‌- Kemerahan
c. Tindak lanjut
أ‌- Tukak
ب‌- Kelenjar supra klavikula dapat di raba
ت‌- Udema lengan (presentasi kasus ca mammae umy,2005)
Kanker payudara tidak di ketahui dengann pasti,namun beberapa faktor resiko pada pasien di duga berhubungan dengan ca mamae adalah
أ‌- Umur lebih dari 35 tahun.
ب‌- Melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 35
ت‌- Tahun.usia menapause lebih dari 55 tahun
ث‌- Pernah mngalami terapi genikologis (kapita selekta jilid2 ,2000)
C TANDA DAN GEJALA
GEJALA:
a) Berupa benjolan yang tidak nyeri ,tetapi ada kalanya nyeri.
b) Adanya keluaran dari puting ,eritema,mengeras,asemetril,inversi.
c) Gejala slebih lanjut nyeri tulang,berat badan yang menurun. (buku besar askep RSU muntilan ,2003

TANDA:
a) Mempunyai sifat fisik yang khas ,mirip dengan lesi jinak.
b) Dapat berupa masa yang lunak ,berbalas tegas ,mudah digerak-gerakan diantara jaringan sekitar,kadang berbentuk bulan dan elips.
c) Tumor yang sudah lanjut menunjukan adanya masa masa yang beasar ,keras tegas ,tak reguler,oedeme pada kulit diatasnya,vena superfisial yang melebar ,infasi pada kulit . (buku besar askep RSU muntilan ,2003)


D PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Pemeriksaan laboratorium
a) Laborat lengkap (hb,al dif,ct,bt,golongan darah,ureum,kreatinin,alkali fosfolase)
b) Foto sinar x (mamografi) dibantu rongsen thorax dan eeg.
c) Biopsi dan aspirasi jaringan halus.
d) Karekteristik histologik :prognosa baik di hubungkan dengan tumor yang berdefisiensi baik dengan mitosis yang jarang. (buku besar askep RSU muntilan ,2003)
Stadium cancer payudara:
Stadium 1
Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2cm ,atidak terfiksasi pada kulit /otot pektoralis .
Stadium II
Tumor dengan diameter <2cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan /tanpa metastasis aksila



Stadium III a :
Tumor dengan diameter >5cm tapi msih bebas dari jaringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila atau tumor dentgan metastasis aksila yang melekat.
Stadium III b:
Tumor dengan metastasis intra atau supraklavikula atau tumor yang telah mnginfiltrasi kulit atau dinding thorax.
Stadium IV:
Tumor yang telah mngadakan metastasis jauh (kapita selekta jilid2 ,2000)

E PENATALAKSANAAN
1. Penetalaksanaan umum
2. Terapi bedah,pasektomi radikal yang di modifikasi
3. Terapi radiasi primer
4. Pemerksaan berkala
5. Terapi tambahan (kemoterapi)
6. Terapy paliatif
V THERAPY
1. Terpasang infus r/l 20 tpm di extremirtas sinistra)
2. Ciproflaxin 2x200mg

VII PENCEGAHAN
Mencegah Ca mammae dapat di lakukan dengan menghindari faktor penyebab ,kemudian juga menemukan kasus secara dini sehingga dapt di lakukan pengobatan secara kuratif. .(presentasi kasus ca mammae umy,2005)

DATA OBYEKTIF
Sesudah operasi
a) Expresi wajah tegang ,pasien selalu memegangi daerah bekas operasi
b) Pasien tampak murung dan sering berdiam diri
c) Adanya luka operasi dan nyeri takan
d) Adanya luka tempat penusukan

BAB II
TINJAUAN KASUS
I BIODATA PASIEN

Nama : Ny W
Alamat : Sudimoro Rt/Rw 01/03 ,Sudimoro Srumbung Magelang
Umur : 75 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Penangung jawab pasien:
Nama : Bp sahari
Umur : 75 tahun
Alamat : Sudimoro Rt/Rw 01/03 ,Sudimoro Srumbung Magelang
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan pasien :Suami

II RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
pasien mengatakan nyeri post operasi payudara sebelah sinisra
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Merasakan sakit pada payudaranya sebelah senistra terdapat balutan di payudara sebelah sinistra ,dengan skala nyeri 6-7
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
pasien mengatakan baru pertama kali mendapat penyakit ca mammae dan sebelumnya belum pernah operasi apapun selain ini.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
pada keluarga pasien belum pernah ada yang menderita ca mammae .


III POLA FUNGSI KESEHATAN
(menurut gordon) dari Robert Prihartanto,2002
1. Pola persepsi dan kesehatan
pasien dan juga keluarga menganggap bahwasanya kesehatan sangat penting,sehingga jika ada salah satu keluarga yang sakit maka di bawanya ke puskesmas.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit :
pasien mengatakan makan sehari 3 kali dengan menu tahu sayur dan tempe,dan minum sehari 6-8 gelas
Sesudah sakit :
pasien mengatakan nafsu makan berkurang sehari 2 kali sehari kadang tahu,sayur tempe dan telur,sedangkan minum sehari 5-6 gelas.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit
pasien mengatakan BAK sehari 1 kali sehari dengan konsistensi berbentuk,warna kuning dan BAK sehari 4-6 kali sehari
Sesudah sakit :
pasien mengatakan BAB 1 KALIsehari dengan konsistensi berbentuk, kuning dan BAK sehari 3-5 kali.
4. Pola aktivitas dan latihan
sebelum sakit:
pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang aktivitas sehari-harinya memasak,dan bersih bersih rumah.
Sesudah sakit:
Pasien terbaring lemah dan hanya berada di tempat tidur dan jika mau bangun di bantu oleh keluarga
5. Pola istirahat dan tidur
sebelum sakit :
pasien mngatakan setiap harinya dapat tidur rata –rata 4 jam per hari ,tanpa ada tidur siang.
Sesudah sakit :
pasien mengatakan tidak bisa tidur ,dan kesakitan menahan rasa sakit di payudaranya sebelah sinistra post operasi
6. Pola peran dan hubungan
Sebelum sakit :
pasien mampu bersosialisasi dengan warga masyaraat sekitar tanpa peduli perbedaan status sosial
Sesudah sakit:
selama sakit sosialisi dengan warga berkurang dan hubungan dengan keluarga cukup baik.
7. Pola persepsi
Sebelum sakit :
pasien mengatakan bahwa tidak tahu bahwa dirinya akan terkena ca mammae.
Sesudah sakit :
pasien mengatakan bahwa dirinnya terkena ca mammae dan pasien berusaha untuk menyembuhkannya.
8. Pola koping dan toleransi stress
Sebelum sakit
:pasien selalu bercerita pada keluarga jika mempunyai masalah.
Sesudah sakit :
pasien tidak bercerita pada keluarga dan selalu tertutup dengan kondisi penyakitnya.sedang sekarang pasien merasakan kesakitan pada payudara sebelah sinistra.
9. Pola nilai dan kepercayaan
pasien beragama islamdan pasien berkata bahwa penyakit yang yang di deritannya itu adalah cobaan dari Allah SWT dan pasien selalu berdoa supaya cepat sembuh.

IV PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan umum pasien: composmentis
b. Tanda –tanda vital
TD :110/90 mm/hg
Nadi :88x/mnt
Suhu :37°c RR :24X/mnt.

c. Kepala dan leher
Rambut :hitam ,sedikit uban,rambut kotor,tanpa ada benjolan
Muka :bentuk simetris,sedikit keriput,dan bersih
Mata :simetris ,tidak ikterik,konjungtiva tidak anemis
Hidung :tampak sedikit kotor,tidak kuping hidung,tanpa iritasi
Mulut :tidak stomatitis,bibir kering
Telinga :simetris,tidak ada serumen,tidak terdapat OMA ,sedikit berkurang pendengarannya
Leher :tidak terdapatpembesaran kelenjar tyroid
Dada :bentuk simetris ,tidak ada nyeri tekan,dan tidak terdapt benjolan.
Perut :datar,simetris peristaltik 35x/mnt nyeri tekan pada perut.
Extremitas :terpasang infus di extermitas sinistra R/L 20tpm
Genetalia :tampak bersih tanpa iritasi
A ANALISA DATA
No Tgl/jam Data fokus Etiologi Problem
1 4/08/06/
jam
07.30 s/d 14.00 Ds:
pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah sinistra bekas op
Do:
• terdapat luka/balutan pada payudara senistra
• Muka pasien kelihatan menahan rasa sakit.
Luka operasi Nyeri akut.(nanda 06)
2 5/08/06/
jam
07.30 s/d 14.00 Ds:
Pasien mengatakan malu dan minder dengan keadaan sekarang.
Ds:
Pasien tampak murung dan sering diam.
Kehilangan anggota tubuh akibat masektomi Haga diri rendah situasional
3 6/8/06/
jam
07.30 s/d 14.00 Ds :
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah sinistra.
Do:
• Terdapat luka operasi .
• Terdapat jahitan dan nyeri tekan
• Rubor = merah
• Kalor = panas
• Dolor = nyeri
• Tumor = bengkak
• Fungsio caesa =perubahan bentuk Prosedur infasif (nanda 06) Resiko tinggi infeksi


B PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Nyeri Akut Berhubungan Denga Luka Operasi.
2 Resiko Tinggi Infeksi Berhubungan Dengan Prosedur Invasif
3 Haga diri rendah situasional berhubungan dengan Kehilangan anggota tubuh akibat masektomi

C PERENCANAAN

RASIONAL TINDAKAN TUJUAN DP TGL/JAM NO
1. mengetahui keadaan umum dan vital sign.
2. untuk menentukan intervensi kearah kemandirian



3. mengurangi rasa sakit dan dan dapat mengurangi tingkat stres.
4. mencegah terjadinya dukibitus.

5. menghemat tenaga untuk kesembuhan.
1 mengukur TTV

2 kaji derajat immobilisasi pasien dengan mengunakan skala ketergantungan (3-4)
3. ajarkan tehnik relaksasi



4. memposisikan pasien senyaman mungkin.
5. ajarkan pasien untuk banyak istirahat. Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan nyeri berkurang dengan kreteria hasil:
a. pasien mengatakan lebih enak dan nyaman.
b. Expresi wajah tenang
c. Skala nyeri 1 1 5/8/06
Jam
07.30 s/d
14.00
1
1. Suhu yang tinggi mengidentifikasikan adanya infeksi.
2. Untuk mencegah infeksi dan memberikan kenyamanan post operasi




3 Mencegah supaya terhindar dari infeksi dan iritasi


4 Mencegah timbulnya infeksi kembali.. 1. Pantau bila ada kenaikan suhu.


2 Ganti balutan secara teratur tiap hari dan sewaktu-waktu bila kotor dengan memperhatikan prinsip-prinsip sterilitas
3 Berikan penkes pada pasien untuk menjaga kebersihan diri
4 kolaborasi dokter untuk pemberian obat anti biotik (amoxcillin) Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan tanda –tanda infeksi berkurang dengan kreteria hasil:
a. – tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti:
• Dolor/panas
• Rubor/merah
• Tumor/bengkak
• Kalor/nyeri
• Fungsio caesa/kelainan bentuk.
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal 110/90 mm/hg II 6/8/06
Jam
07.30 s/d14.00
2
1 Memunculkan rasa optimisme dg keadaan sekarang.
2 Memberikan keceriaan/ kebahagian untuk sembuh
3 Membuat pasien optimisme dg keadaan post op.

4 Meminta kesembuhan pada AllahSWT. 1 Beri motivasi dan dorangan mental
2 Anjurkan pasien untuk berfikir positif

3 Memberikan penkes tentang post operasi

4 Anjurkan pada pasien untuk selalu berdoa pada tuhan YME. setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan harga diri rendah akan berkurang dengan kreteria hasil:
a. pasien mengatakan tidak malu dengan keadaan sekarang.
b. Pasien tampak ceria,expresi tenang dan kooperatif.

III 5/8/06
14.00 s/d 20.00 3

D IMPLEMENTASI
T T RESPON KLIEN TINDAKAN DP TGL/JAM
1. Muka pasien kelihatan nyeri menahan sakit post op
Td :120 mm/hg
Suhu :37 0C
RR :24X/Mnt
Nadi :100x/Mnt
2. Pasien tampak gembira dan optimis post op


3 Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang dg skala 1-4
4 pasien merasa nyaman dengan posisi semi fowler


1. Pasien mengatakan nyeri dan tidak nyaman dengan kondisi post operasi.
2 Pasien masih tampak kesakitan ketika di lakukan perawatan luka


3 pasien tampak lebih ceria dan optimis setelah di lakukan penkes.
P4 pasien tampak senang dengan minum obat dengan harapan cepat sembuh.


1 mengukur TTV
2 kaji derajat immobilisasipasien dengan mengunakan skala ketergantungan (0-6)
3 Ajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam)
4 memberikan posisi senyaman mungkin.
1 Pantau bila ada kenaikan suhu
2 Ganti balutan secara teratur tiap hari dan sewaktu- waktu bila kotor dengan memperhatikan prinsip-prinsip sterilitas
3 Memberikan penkes pada klien



4 Kolaborasi dokter untuk pemberian obat anti biotik (amoxcillin)






. 1




















II










5/8/06
Jam 07.30 s/d 14.00


















6/8/06
jam
08.40 s/d 14.00





7/8/0
Jam 14.00 s/d
20.00
















1 Pasien nampak optimis dengan hidupnya
2 pasien nampak kooperatif.

3 pasien dan keluarga tampak memahami penkes yang telah di berikan perawat
4 pasien nampak sadar langsung memohon kesembuhan pada Allah SWT



1 Beri motivasi dan dorangan mental.
2 Anjurkan pasien untuk berpikir positif (post op)
3 Libatkan keluarga untuk memberikan penkes tentang post operasi.




4 Anjurkan pada pasien untuk selalu berdoa pada tuhan YME.
III 8/8/6
Jam 14.00 s/d
20.00









E EVALUASI.

T T CATATAN PERKEMBANGAN DP Tanggal/Jam
S : pasien mengatakan rasa nyeri berkurang di bagian luka operasi
O :Expresi wajah pasien tampak tenang.
:terpasang infus R/L 20 tpm di extermitas kanan.
:Tanda-tanda vital TD 120/80 mm/hg
Skala nyeri hari I(6-4)
Skala nyeri hari II (4-2)
Skala nyeri hari ke III (3-0)
A :Nyeri Teratasi
P :Pertahankan Intervensi
I 7/8/06
JAM
09.00
S : pasien mengatakan tanda-tanda infeksi sudah .
berkurang,area luka tampak bersih tanpa iritasi.
O :tidak terdapat tanda –tanda infeksi
:Tanda-tanda vital dalam batas normal.
Td :120/80 mm/hg
N :88 x/mnt
RR :24 X/mnt
Suhu :37,5°c
A Tanda –tanda infeksi teratasi sebagian
P :Lanjutkan Intervensi
1 Pantau bila ada kenaikan suhu.
2 Ganti balutan secara teratur tiap hari dan sewaktu-waktu bila kotor dengan memperhatikan prinsip-prinsip sterilitas
3 Berikan penkes pada pasien untuk menjaga kebersihan diri
4 kolaborasi dokter untuk pemberian obat anti biotik (amoxcillin)




II
7/8/06
JAM
09.10

S :Pasien kelihatan harga diri rendah berkurang
:Pasien Mngatakan Tidak Malu Dengan Keadaan Sekarang
O :pasien tampak ceria,,expresi tenang dan kooperatif
A :masalah teratasi sebagian
P :lanjutkan intervensi.
1 Beri motivasi dan dorangan mental
2 Anjurkan pasien untuk berfikir positif

3 Memberikan penkes tentang post operasi

4 Anjurkan pada pasien untuk selalu berdoa pada tuhan YME. III 7/8/06
JAM
10 .30


DAFTAR PUSTAKA


1. Lynda juall carpenito,buku saku diagnosa keperawatan edisi 8,1999,EGC,Jakarta
2. Arif, mansur ,F kapita selekta kedokteran jilid 2 ,2000,media aesculapius,jakarta
3. Buku besar askep rsu muntilan,1993,kumpulan perawat, magelang.
4. Drwi sagfitri devi, presentasi kasus ,2005,ca mammae,umy
5. Santoso budi, panduan diagnosa keperawatan, 2006,prima medika,jakarta.

Tidak ada komentar: